Home » » Pengaruh Pilar-pilar Islam Dalam Pendidikan Kepribadian

Pengaruh Pilar-pilar Islam Dalam Pendidikan Kepribadian


A. Pendahuluan
    Pilar-pilar Islam yang menjadi pondasi bangunannya memiliki pengaruh signifikan dan besar dalam mendidik kepribadian individu masyarakat dalam mewujudkan kebahagiaan sosial. Hal itu terwujud manakala kaum muslim menjalankan rukun-rukun secara optimal dan ideal sesuai dengan jalan yang diridhai Allah dan RasulNya.

    Berikut ini penulis paparkan hal-hal yang seyogyanya dipahami dari rukun-rukun Islam berikut efek edukatif yang ditimbulkannya dalam diri pelakunya sehingga pengaruh positifnya tercermin dalam perilaku keseharian yang dijalani kaum muslim. 

B. Ikrar dua kalimah syahadah
     Kalimat tauhid merupakan misi pertama yang ingin disampaikan Allah melalui pengutusan para rasulNya. Kalimat “lā ilāha illallāh” dalam bingkai pemahaman yang benar, berarti tidak ada yang berhak disembah selain Allah Swt. Pengakuan ini merupakan pembebasan diri dari kesyirikan lahir dengan tidak menyembah sesuatu selain Allah, dan pembebasan diri dari kesyirikan laten yakni memurnikan orientasi perilaku ketaatan hanya untuk Allah dan tidak riya dengan amal-amal yang dilaksanakannya baik kecil maupun besar. Oleh karena demikian, Rasulullah Saw bersabda:"Sesungguhnya, segala amal perbuatan tergantung niat."
     Kalimat tauhid juga berarti pembebasan diri dari penghambaan pada materi, barangsiapa yang orientasi hidupnya hanya duniawi, yaitu mengumpulkan harta kekayaan, hingga melalaikan pelaksanaan hak Allah dalam beribadah maka ia adalah orang bertauhid minus dan menjadi budak materi. 
     Selain itu, kalimat tauhid berarti pembebasan diri dari kooptasi hawa nafsu dan setan, sehingga barangsiapa menjalani hidup dengan hanya mengejar kepuasan syahwat-syahwat inderawinya dengan cara-cara yang tidak diakui syara', maka ia adalah orang yang bertauhid minus dan merupakan budak hawa nafsu dan setan.
     Simpul kata, mengesakan Allah Swt berarti membersihkan diri dari kesyirikan nyata maupun laten, melepaskan diri dari penghambaan pada materi, dan membebaskan diri dari kuasa hawa nafsu dan setan.
    Sedangkan pembenaran kerasulan Muhammad Saw merupakan antusiasme dengan memegang teguh sunnah-sunnahnya yang tersucikan dengan mengikuti segala hal yang didakwahkannya dalam urusan-urusan agama.

B. Shalat
      Mendirikan shalat dengan benar sesuai aturan syara' dengan segala kekhusyukan dan ketundukan kepada Allah Swt akan memberikan pengaruh yang signifikan dalam mendidik diri dari meluruskan akhlak mulia sehingga tercapailah kesuksesan dan keuntungan. Shalat merupakan mekanisme untuk membersihkan hati dan mensucikan diri dari kotoran-kotoran dosa dan kecenderungan melakukan perbuatan dosa.
   Deskrpsi di atas menunjukkan pada pengaruh besar yang ditimbulkan shalat yang disertai kekhusyukan di dalamnya dalam mendidik diri dan mengitiqamahkan perilaku.

C. Zakat
      Zakat bisa mewujudkan atmosfer kasih sayang di antara anggota masyarakat sehingga tercapailah hubungan erat antar para warganya. Di sisi lain, zakat juga membantu menghilangkan sikap dengki dan permusuhan dari dada kalangan fakir miskin terhadap saudara-saudara mereka yang kaya, dan lebih lanjut, zakat berimplikasi pada minimnya kasus tindak pencurian dan berbagai jenis tindak kriminal lain yang meresahkan masyarakat.

D. Puasa
     Salah satu perilaku mulia yang dapat dipelajari seseorang dari puasa adalah kekuatan tekad yang merupakan landasan penting dalam ilmu etika, kesabaran, syukur, kasih sayang, dan muraqabah Allah Swt dalam kesendirian maupun ditengah keramaian. semua ini merupakan perilaku-perilaku utama yang bisa dipelajari seorang muslim dari puasa.

E. Haji
     Allah Swt sengaja mewajibkan haji untuk mendidik dan meluruskan akhlak bagi setiap muslim yang mampu menjalankannya. Allah mengharamkan berkata-kata dan berbuat cabul, berbuat kefasikan, dan melakukan hal-hal yang dapat memicu permusuhan, terutama selama pelaksanaan ibadah haji.

F. Kesimpulan
    Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh besar yang ditimbulkan bagi kita oleh komitmen menjalankan pilar-pilar Islam dalam mendidik diri dan meluruskan akhlak dan perilaku. Hal itu terwujud ketika pilar-pilar tersebut dilaksanakan dengan mekanisme yang diridhai Allah Swt dan RasulNya dan tujuan pensyari'atannya dipahami secara benar.

Referensi:
1. Departemen Agama RI, Terjemahan al-Qur'an.
2. al-Bukhari, Shahih Bukhari
3. al-Gazali, Ihya' Ulum ad-Din, Mesir: al-Halabi, t.t.
4. Muhammad Fauqi Hajjaj, Tashawwuf al-Islami wa al-Akhlaq, terj, Kamran As'at Irsyady dan Fakhri Ghazali, Jakarta: Amzah, 2011.



0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.